Agen Casino Terbaik - Sekretaris Kabinet Pramono Anung menanggapi santai kritikan Wakil Ketua DPR Fadli Zon soal staf khusus Presiden. Dia menganggap kritikan Fadli sebagai hiburan.
"Terus terang kita kangen kalau pak Fadli enggak bilang itu. Jadi kita anggap saja itu hiburan dari Senayan untuk pak Presiden dan buat kami semua dari pak Fadli," katanya di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (25/11).
Politikus PDIP ini menegaskan, Jokowi menjaring para staf khususnya dengan pertimbangan kapasitas dan kredibilitas.
"Kenapa kemudian dipilih orang-orang muda yang bertalenta, yang pintar, yang membawa perubahan karena memang yang dihadapi oleh bangsa ini berbeda dengan apa yang akan kami alami," ujarnya.
Fadli Zon : Stafsus Milenial Jokowi Cuma Pajangan
Cuitan yang diunggah Fadli Zon tersebut berasal dari kutipan wawancaranya dengan wartawan di kantor Lemhannas, Jakarta di hari yang sama, Sabtu (23/11).
Di depan banyak wartawan yang menanyakan tanggapan Fadli Zon tentang keputusan Jokowi mengangkat staf khusus dari kalangan milenial. "Cuma lisptik saja, pajangan sajalah itu. Kita mau melihat kinerja orang pada kapasitas, kapabilitas, tidak melihat umur, harusnya," ujar Fadli.
Fadli Zon lantas mengunggah berita hasil wawancara dirinya, dengan menambahkan cuitan judul yang cukup menyita perhatian warganet.
Billy Mambrasar Membalas Kritikan Fadli Zon
Pada Minggu (24/11) Billy Mambrasar membalas cuitan Fadli Zon.
"Part 1: Maaf Pak @fadlizon, anda menyebut kami lipstik, brt: Menganggap kami kosmetik (tidak ada manfaat signifikan), tidak berkompetensi, & tuduhan licik & bodoh kepada orang yang mengangkat kami (Pak Jokowi). Sebelum kami dtunjuk, kami sudah berkarya & ikut berkontribusi ikut membangun bangsa ini!" Tulis Billy.
Kiprah Billy Mambrasar Sebelum Jadi Staf Khusus Presiden
Billy merupakan salah satu putra Papua yang berprestasi. Dia telah berhasil lulus dari Institut Teknologi Bandung (ITB) dan kini tengah menempuh studi lanjutan di Universitas Oxford, London.
Sebelum berkuliah di Oxford, Billy sudah menyelesaikan studinya di Australian National University (ANU). Semua jenjang pendidikan Billy ditempuh lewat jalur beasiswa, LPDP dan beasiswa lainnya.
Tahun 2009 Billy mendirikan Yayasan Kitong Bisa, yayasan yang bergerak di bidang pendidikan untuk anak-anak di Papua. Kini, dia masih dalam proses menyelesaikan tesis Magister (MSc)-nya di bidang bisnis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar