Agen Casino Terbaik - Anggota Dewan Pengarah Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga, Fadli Zon menyarankan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono ( SBY) tidak terbawa perasaan alias baper karena dibully usai putra sulungnya, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) beberapa kali melakukan pertemuan dengan capres petahana Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Menurut dia, respons seperti itu bagian dari risiko politisi.
"Jadi enggak usah baper lah kalau dibully itu. Pasti siapapun, saya tiap hari dibully santai saja. Tidak ada tuh saya baper-baperan," kata Fadli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (28/5).
Fadli menilai wajar jika setiap tindak tanduk politisi kerap dibully. Sehingga, dia menyarankan SBY untuk tidak menanggapi berlebihan.
"Yang tidak suka pasti membully yang suka pasti menerima, mungkin memuji, saya kira biasa lah, hidup itu begitu. Nabi-nabi saja begitu, ada yang suka ada yg tidak suka," ungkapnya.
Sebelumnya, Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono menceritakan asal mula pertemuan Komandan Kogasma Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta pada 22 April 2019. Presiden ke-6 menegaskan tidak ada pembicaraan terkait bagi-bagi kursi di pemerintahan. AHY, kata SBY, hanya menjadi jembatan komunikasi dengan Jokowi.
SBY menjelaskan setelah pertemuan tersebut, AHY dan partai Demokrat dibully habis-habisan. Namun Demokrat kata dia tetap kuat. Dan sudah tahu siapa yang terus menyerang mereka.
"Sebenarnya kita tahu dari kelompok mana serangan sengit itu berasal. Di situ perbedaan kita dengan pihak tertentu itu. Memang ada yang bersikap tabu dan dilarang keras pihak 02 berkomunikasi dengan 01," kata SBY.
Dia pun mempersilakan siapa saja yang tidak suka dengan pertemuan tersebut. Tapi dia menegaskan Demokrat tidak harus mengikuti.
"Barangkali pula dendam yang membara harus dipertahankan selamanya. Silakan kalau ada yang punya prinsip itu tapi jangan atur Demokrat harus mengikutinya. Kami prinsip ikhtiar perjuangan untuk menang harus dilakukan sekuat tenaga. Namun setelah selesai ya selesai," lanjut SBY.
Dia pun menegaskan dalam Pilpres pun tetap bersahabat. Walaupun kalah ataupun menang. Terlihat, SBY sering bertemu dengan tokoh-tokoh yang sebelumnya berkompetisi.
"Dalam pilpres 2004, pilpres 2009, sekarang saya tetap bersahabat dengan beliau semua. Sering bertemu di banyak forum. Kalau kemarin saya di Jakarta dan diundang Jokowi, saya pasti datang. Sama seperti Megawati dan Habibie," kata SBY.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar