Minggu, 18 Agustus 2019

Sekjen Parpol Koalisi Jokowi Bertemu Bahas Susunan Kabinet hingga Oposisi Gabung


Agen Casino Terbaik  -  Sepuluh sekretaris jenderal partai pengusung presiden Joko Widodo berkumpul di resto Kahyangan Wisma Nusantara, Jakarta, Jumat (16/8) malam. Selama 2,5 jam para sekjen berkumpul.

Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menyebut agenda pertemuan tersebut membahas kabinet. Sebab, Presiden Joko Widodo telah merampungkan komposisi dan susunan kabinet. Hasto mengatakan momentum itu membuat para sekjen perlu berkoordinasi.

"Sehingga kami menyatukan diri karena agenda pak Jokowi melalui susunan kabinet harus didukung dengan penataan sistem politik ke depan," ujar Hasto di lapangan Blok S, Jakarta Selatan, Sabtu (17/8).

Sekretaris jenderal Koalisi Indonesia Kerja hadir lengkap. Yaitu, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, Sekjen Nasdem Johnny G Plate, Sekjen PKB Hanif Dhakiri, Sekjen Golkar Lodewijk Freidrich Paulus, Sekjen PPP Arsul Sani, Sekjen Hanura Herry Lontung Siregar, Sekjen PSI Raja Juli Antoni, Sekjen Perindo Ahmad Rofiq, Sekjen PKPI Verry Surya Hendrawan dan Sekjen PBB Fery Alfiansyah Noor.

Kata Hasto, para sekjen bersepakat tidak akan mendikotomikan menteri partai politik dan profesional. Soal bagaimana pembicaraan kabinet itu akan disampaikan secara resmi pada Minggu, 18 Agustus 2019. "Besok kami akan jalankan konferensi pers," ucapnya.

Selain soal kabinet, Hasto mengatakan sekjen juga menuangkan pikiran soal komposisi pimpinan MPR.

"Menuturkan pikiran terhadap agenda strategis bagaimana komposisi di MPR misalnya. Karena tugas para sekjen adalah menjabarkan kebijakan Presiden Jokowi bersama para ketua umum parpol," kata dia.

Para sekjen pun menyamakan pemahaman terkait kans partai non koalisi bergabung bersama. Keputusan apakah menerima atau tidak diputuskan Jokowi dan ketua umum koalisi.

"Bagaimana pun modal dasar kita 60,7 persen. Keputusan kepada koalisi pemilu diputuskan bapak Jokowi bersama dengan ketum partai. Kami berbicara perlukan koordinasi mekanisme dan pemahaman perancangan sistem politik ke depan," jelas Hasto.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar